Dalam Rangka Tema Mukernas kali ini " PKS BEKERJA UNTUK INDONESIA" saya akan membahas tentang peran pks dalam menanggulangi perceraian yang dari tahun ke tahun semakin meprihatinkan, Indonesia adalah negara berpenduduk muslim terbesar sedunia tetapi angka perceraiannya juga tinggi, sungguh tidak mencerminkan "keluarga islam" . Jumlah perceraian di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Data terakhir hasil perhitungan Kementrian Agama RI mencatat terjadinya 250 ribu kasus perceraian di Indonesia pada tahun 2009. Angka ini setara dengan 10% dari jumlah pernikahan di tahun 2009 sebanyak 2,5 juta. Jumlah perceraian tersebut naik 50 ribu kasus dibanding tahun 2008 yang mencapai 200 ribu perceraian.

''Jumlah perceraian di Indonesia terus menunjukkan peningkatan,'' tutur direktur jenderal bimbingan Islam kementerian agama, Nasaruddin Umar di Jakarta, Kamis (25/2). Pada periode 5-10 tahun lalu, di Indonesia hanya terjadi 20 ribu hingga 50 ribu kasus perceraian per tahun.

Fakta lain dari kasus perceraian yang tercatat pun menunjukkan adanya pergeseran bentuk perceraian. Sekitar 70 persen perceraian yang terjadi di Pengadilan Agama adalah cerai gugat. ''Data tersebut juga menunjukkan trend pergeseran kasus cerai di mana istri yang menggugat cerai,'' tutur Nasaruddin.

Meningkatnya angka perceraian ini disebabkan oleh 14 faktor. Di antaraya cerai karena pilkada dan politik, perselingkuhan oleh istri yang angkanya naik drastis, kawin di bawah umur, dan kekerasan dalam rumah tangga. Bahkan kasus cacat karena kecelakaan sepeda motor juga menjadi salah satu dari 14 faktor penyebab perceraian di Indonesia.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam upaya mengurangi angka tersebut, meresmikan program “Bunda Peduli”, seorang ibu adalah pilar dalam keluarga sehingga bidikan PKS tersebut sangat tepat

“Program Bunda Peduli ini kelak juga bakal mendatangkan ke tengah masyarakat model bunda sukses yang memperbaiki ketahanan keluarga,” kata Ketua DPP Bidang Perempuan PKS, Anis Byarwati, Selasa (25/1).

Dituturkan Anis, sangat banyak faktor yang merupakan penyebab terjadinya perceraian. Tetapi apapun penyebabnya, hal ini merupakan keprihatinan perempuan PKS. Untuk itu, di antara salah satu agenda Rapat Koordinasi (Rakornas) Bidang Perempuan PKS Sejahtera, 27 – 29 Januari ini, Bidang Perempuan DPP PKS bakal mematangkan berbagai program terkait persoalan ketahanan keluarga.

Selama ini, sambung dia, kader-kader perempuan PKS telah menjadi tempat curhat dan rujukan pendapat dari perempuan berbagai kalangan terhadap persoalan-persoalan hidup. Potensi besar ini akan dikembangkan lebih lanjut oleh Bidang Perempuan PKS.

Lebih lanjut Anis menjelaskan, pihaknya telah merencanakan untuk melatih kader-kader perempuan PKS di setiap kelurahan dengan keterampilan konseling ketahanan keluarga. Keterampilan ini akan menjadi nilai tambah bagi kader-kader perempuan PKS yang selama ini telah dibekali dengan pemahaman utuh tentang membangun ketahanan keluarga.

Selain merencanakan program Bunda Peduli, Bidang Perempuan DPP PKS juga akan menggulirkan program Ayah Proaktif. “Kami menyadari bahwa terwujudnya keluarga yang memiliki daya juang dalam membangun ketahanan keluarga bukan berasal dari sentuhan perempuan saja, tetapi peran ayah juga sangat dibutuhkan.”

Oleh karena itu, Bidang Perempuan PKS akan menggulirkan berbagai kegiatan yang memotivasi para ayah Indonesia untuk perhatian dan terlibat dalam kegiatan pendidikan anak dan menjaga ketahanan keluarga. (DTN/TRIB/POL/Suaranews)

sumber: http://www.suaranews.com/2011/01/peduli-program-pks-untuk-menanggulangi.html

0 Comments:

Post a Comment