PKS adalah sebuah partai yang selalu terdepan dalam penanggulangan bencana,relawan PKS adalah relawan-relawan tangguh yang terjun ke lokasi bencana dimanapun bencana terjadi di Indonesia, mereka memberikan bantuan baik material maupun non material kepada para korban sejak bencana terjadi hingga pasca bencana, hal inilah yang jarang di lakukan oleh partai- partai lain yang (biasanya) sudah lepas tangan di pasca bencana. Justru peran inilah yang menurut saya sangat penting untuk para korban, seperti pemulihan ekonomi dan psikis yang sering di lupakan pemerintah. Berikut beberapa contoh kepedulian PKS atas Bencana- Bencana di Indonesia.
1. PKS Luncurkan "Rumah Sejahtera"
Magelang (ANTARA News) - Partai Keadilan Sejahtera meluncurkan program bernama "Rumah Sejahtera" untuk pemulihan warga yang terkena dampak letusan Gunung Merapi setelah sebelumnya para relawan partai ini membantu penanganan tanggap darurat.

Program "recovery" korban Merapi tersebut diresmikan pada Selasa di Dusun Dermo, Desa Bringin, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Koordinator Program Recovery Ekonomi PKS Jateng Budi Hartanto, Koordinator Tim Penanggulangan Bencana PKS Jateng Agus Abdul Latif, dan staf DPP wilayah Jateng-DIY Sri Praptono.

Sri Praptono mengatakan, program "Rumah Sejahtera" dilakukan di empat kota yang terkena dampak letusan merapi yakni Magelang, Boyolali, Klaten, dan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut dia, program tersebut bertujuan memulihkan kondisi warga setelah pulang dari pengungsian, yang antara lain meliputi program pemberdayaan ekonomi masyarakat, trauma healing warga, pendampingan pendidikan anak dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Ia menyebutkan, di kabupaten Magelang ada 20 dusun yang menjadi sasaran program tersebut yakni enam dusun di Kecamatan Srumbung, delapan dusun di Kecamatan Dukun, dan enam dusun di Kecamatan Sawangan.

Agus Abdul Latif mengatakan, "Rumah Sejahtera" dirancang sebagai program pemulihan warga Merapi yang berbasis kebutuhan dan potensi masyarakat di dusun yang dijadikan sasaran.

"PKS memberikan stimulan, memfasilitasi dan mendampingi masyarakat agar bisa berdaya kembali," katanya.

Ia mencontohkan, di Dusun Dermo potensi masyarakat adalah bidang pertanian dan perkebunan sayur mayur, sehingga PKS memberikan stimulan berupa bibit sayur dan padi serta pupuk lewat kelompok tani sekaligus pendampingannya oleh fasilitator yang telah berpengalaman.

Di Dusun Dermo I dan II terdapat 16,5 hektare lahan sayur dan 19 hektare sawah yang menjadi sumber penghasilan pokok bagi masyarakat. Sebagian besar rusak terkena abu vulkanik.

"Kami fokuskan program recovery ekonomi untuk membangkitkan sektor pertanian ini," kata Agus yang juga anggota DPRD Jateng ini.

Di dusun lain, katanya, program pemberdayaan dan jenisnya akan berbeda-beda menyesuaikan kondisi wilayah yang terkena dampak bencana. Namun, penyalurannya tetap melalui kelompok usaha bersama semacam kelompok tani agar memudahkan koordinasi dan pendampingannya.

Selain bidang ekonomi, program kesehatan dan pendidikan juga menjadi perhatian dalam tahap recovery ini. Apalagi banyak warga yang terserang penyakit infeksi saluran pernapasan dan juga gangguan psikologis sehingga PKS menerjunkan sejumlah dokter, perawat, terapis trauma healing.

Budi Hartono mengatakan, sejumlah kerja sama dilakukan dengan berbagai lembaga untuk menjangkau sasaran bantuan warga yang lebih luas.

"Bahkan untuk bidang kesehatan, kami melakukan kerja sama internasional dengan LSM Haluan dari Malaysia yang sudah sejak bulan lalu menerjunkan tenaga medis dan obat-obatan di daerah Boyolali," jelasnya.

Untuk mengatasi gangguan psikologis, katanya, 100 terapis PKS mulai menangani warga terutama-anak-anak yang paling rentan terkena dampak. Mereka diterjunkan di pos-pos "Rumah Sejahtera" PKS dan pusat-pusat kegiatan warga.

Pada peresmian program recovery ini, PKS memberikan bantuan paket logistik kepada masyarakat serta menerjunkan 195 relawan untuk bekerja bakti membersihkan fasilitas umum di Dusun Dermo.(*)

2. 58 Relawan PKS dari Jawa Barat diberangkatkan untuk Penanggulangan Bencana Gunung Merapi

DPW PKS Jabar Berangkatkan 58 Relawan ke Gunung Merapi

Bandung - DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat memberangkatan 58 relawan untuk membantu para korban letusan Gunung Merapi. Pelepasan pemberangkatan dilakukan oleh Wakil Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu di halaman Markas Dakwah PKS Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Sabtu (20/11/2010).

Wakil Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu menyatakan penanganan musibah ini akan memakan waktu yang panjang, maka rotasi penugasan personal akan dilakukan secara berkala. Gelombang pertama ini menyusul keberangkatan Tim Advance yang sudah diberangkatkan pekan lalu. Mereka akan bertugas selama satu hingga dua pekan dan akan alih tugas dengan gelombang kedua dan seterusnya.

"Dengan adanya kesinambungan tugas, mudah-mudahan penanganan musibah akan ada progres yang lebih baik", ujarnya dalam rilis yang diterima detikbandung, Sabtu (20/11/2010).

Sementara itu menurut salah satu koordinator relawan Yadi Frans, para relawan akan bertugas di wilayah Magelang dan sekitarnya. Selama di lokasi bencana mereka akan melakukan pekerjaan meliputi memperbaiki infrastruktur, sarana ibadah dan sekolah, rumah warga, dan pembinaan mental bagi para korban.

Lebih lanjut Yadi menambahkan Posko PKS Jabar juga memberikan bantuan yang dihimpun dari masyarakat, kader dan simpatisan berupa beras 2 ton dan sarden 300 kaleng. Selain itu juga disiapkan dua set dapur umum dengan kapasitas sekitar seribu orang per hari.

PKS Jabar juga melakukan penggalangan dana bantuan bagi para korban bencana di tanah air. Sampai saat ini total dana yang telah dihimpun dari gerakan infak minimal sepuluh ribu per orang telah terkumpul Rp 120 juta.

Penggalangan dana sampai sekarang masih dilakukan di 26 DPD PKS di kota dan kabupaten se Jawa Barat. PKS Jabar mengimbau bagi kader, simpatisan dan masyarakat umum untuk membantu para korban bencana dengan penggalangan dana minimal Rp 10 ribu per orang. Sumbangan bisa dititipkan melalui DPD PKS di kota dan kabupaten masing-masing. (ern/ern)

Erna Mardiana - detikBandung

Sumber: detikBandung. http://bandung.detik.com/read/2010/11/20/174643/1498474/486/dpw-pks-jabar-berangkatkan-58-relawan-ke-gunung-merapi


3. Penanggulangan Bencana Tsunami Aceh 2004 - 2005




Keterangan Foto:
  1. Bersalaman dengan Ketua Majelis Syuro PKS KH Ust Hilmi Aminuddin, didampingi Presiden PKS KH Tifatul Sembiring, menjelang keberangkatan dari Bandara Soekarno - Hatta.
  2. Koordinasi peta wilayah bencana.
  3. Di depan tenda pengungsi.
  4. Di depan kubah masjid yang runtuh.




Sampah adalah musuh sekaligus sahabat bagi kita semua, musuh apabila kita tidak mampu mengatasinya dan sahabat apabila kita dapat mengelolanya dengan baik, hal inilah yang di lakukan oleh PKS, berikut adalah beberapa kutipan dari berbagai sumber.

Sampah Problem Keimanan
Fraksi-PKS Online: Berbicara tentang sampah sesungguhnya kita berbicara tentang kebersihan. Kebersihan adalah hajat hidup manusia, maka mengelola sampah agar hidup kita bersih juga hajat hidup kita. PKS yang telah mendeklarasikan diri sebagai partai berbasis Islam bahkan kemudian menyatakan diri sebagai Partai Dakwah sudah menjadi keniscayaan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masalah sampah.

Judul di atas mungkin ada yang mengatakan “berlebihan!”. Apakah memang demikian? Berbicara tentang sampah sesungguhnya kita berbicara tentang kebersihan. Kebersihan adalah hajat hidup manusia, maka mengelola sampah agar hidup kita bersih juga hajat hidup kita. Tidaklah aneh bagi sebagian dari masyarakat kita, ketika akan membuang รข€˜sampah’ suka minta izin untuk buang hajat. Oleh karenanya Rasululloh SAW bersabda bahwa “Annadhofatu minal iman (Kebersihan itu bagian dari Iman)”. Ini artinya bahwa iman yang menjadi pondasi utama eksistensi seorang Muslim diidentifikasikan oleh performa kebersihannya. Dengan kata lain tingkat kebersihan; termasuk dalam mensikapi sampah adalah karakteristik dasar dari seorang atau suatu komunitas Muslim. Ini berarti bahwa kualitas atau kesempurnaan keimanan seseorang atau suatu komunitas dapat dilihat dari kebersihan dan pola penanganan sampah di lingkungannya.

PKS yang telah mendeklarasikan diri sebagai partai berbasis Islam bahkan kemudian menyatakan diri sebagai Partai Dakwah sudah menjadi keniscayaan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masalah sampah. Sebagaimana dinyatakan dalam slogan utama dalam Pemilu Legislatif tahun 2004 yang lalu yaitu “Bersih dan Peduli”. Bersih di sini memang tidak selalu berkonotasi tampilan fisiknya saja tetapi bersih dalam berbagai aspek seperti bersih hati (ikhlas), bersih fikiran (objektiv tidak subjektif) dan bersih dalam amal (ihsan).

Bagi kader-kader PKS itu sendiri; terutama kader-kader intinya nilai semacam ini sudah menjadi prinsip utama dalam beraktivitas. Nilai keimanan dan keislaman adalah nilai-nilai awal yang ditanamkan dan disemaikan dalam jiwa, hati, dan akal seorang kader PKS. Nilai-nilai ini terus dipantau oleh pengkader (murobbi) nya sampai tampak jelas interaksi antara nilai-nilai tersebut dengan jiwa, hati dan akal seorang kader dalam bentuk penampakan sikap (khuluq) dan interaksinya dengan masyarakat umum.

Untuk mewujudkan nilai-nilai keimanan dan keislaman yang diyakini sempurna dan menyeluruh ini dilakukan melalui pembinaan dan pembangunan pribadi-pribadi Muslim yang sholeh, kemudian pembentukan keluarga yang sakinah dan diakhiri dengan mewujudkan masyarakat yang madani. Dengan nilai-nilai seperti inilah PKS maju ke dalam kancah perpolitikan Nasional, dan dengan mengkristalkan nilai-nilai tersebut dalam bentuk slogan “Bersih dan Peduli”. Slogan ini dibuktikan oleh kripahnya dalam menjaga kebersihan di dalam kancah legislasi dan dalam setiap demontrasi-demontrasi yang diselenggarakan PKS. Juga demikian PKS mampu membuktikan “kepedulian”nya dalam bentuk munashoroh-munashoroh (pertolongan-pertolongan) terhadap berbagai musibah di berbagai belahan bumi ini (dalam negeri atau pun luar negeri).

Korelasi PKS dengan Sampah?

Akhir-akhir ini problema sampah di Ibu Kota Jawa Barat, Bandung telah menarik perhatian banyak pihak. Dua Mentri Negera yaitu Meneg Ristek dan Meneg Lingkungan Hidup telah terjun ke Bandung untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah sampah. Hingga Presiden dan Wapres RI (Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla) telah menyempatkan diri untuk menelepon dan mengultimatum Gubernur Jawa Barat untuk segera menyelesaikan masalah sampah ini. Demikian juga Mahasiswa di kota Bandung bersama jajaran Pangdam III Siliwangi terjun bahu-membahu mengawal penyelesaian masalah sampah yang menggunung di berbagai tempat di kota Bandung. Secara signifikan jajaran TNI telah menyediakan sebagian lokasi latihannya di Rajamandala-Cianjur untuk dijadikan tempat pembuangan sampah.

Masalah sampah ini sesungguhnya bukan milik Bandung saja, tetapi juga kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Surabaya, Ambon dan terutama di Ibu Kota Negara Republik Indonesia; DKI Jakarta. Di DKI Jakarta masalah sampah ini telah mendatangkan konflik antara Pemda DKI dengan masyarakat dan Pemkot Bekasi terkait TPA Bantargebang, juga dengan masyarakat dan Pemkab Bogor terkait TPST Bojong. Bahkan di TPST Bojong ini sempat terjadi kerusuhan sehingga beberapa orang dari masyarakat setempat ditahan, dan telah mengundang perhatian DPR RI untuk turut menyelesaikannya.

Menariknya, munculnya permasalahan sampah ini seirama dengan naik panggungnya PKS (Partai Keadilan Sejahtera); yang sebelumnya diwakili oleh PK (Partai Keadilan), ke kancah perpolitikan Nasional. PKS hadir dengan membawa slogan “Bersih dan Peduli”. Dengan slogan itulah PKS mengail simpati masyarakat sebanyak 7,7% suara pemilih Indonesia atau 8,3% kursi di DPR RI. Tentu saja ini bukan berarti ada korelasi positif antara munculnya masalah sampah dengan kemunculan PKS. Namun dari penomena ini mestinya kader PKS mengambil ibrah yang besar.

Fakta menunjukkan bahwa daerah-daerah rawan sampah ini adalah daerah-daerah dimana PKS sebagai pemenang Pemilu Legislatif 2004, setidaknya pemenang 2 besar. Ini artinya apa? Sepertinya Allah SWT hendak menguji kesungguhan kader-kader PKS dalam membuktikan bahwa mereka sungguh-sungguh “Bersih dan Peduli”. Allah SWT hadirkan problema sampah di kota-kota dimana mereka memenangkan Pemilu Legislatif. Ini artinya mereka harus berfikir serius dan memiliki kontribusi positif dalam menyelesaikan masalah sampah ini.

Tidak ada alasan bagi mereka untuk menghindari masalah ini. Mengapa? Isu utama masalah sampah ini adalah masalah bersama bagi masyarakat yang mayoritas Muslim. Secara politik, power legislatif; sesuai persantase yang dimilikinya, dimana ini sesungguhnya dapat terus diperbesar untuk menekan Pemerintahan Daerah dalam pengelolaan sampah secara serius. Kader-kader PKS harus mampu mendorong kerjasama (ta’awwun) dan menghambat “ta’assyub” antara masyarakat dan Pemda suatu kota dengan kota lainnya. Oleh karenanya dalam hal “per-sampah-an” ini PKS harus dapat berperanan lebih besar dan lebih nyata, sesuai dengan slogan yang dimilikinya.

Secara khusus di Kota Depok dimana Walikotanya adalah dari PKS yaitu Dr. Ir. Nurmahmudi Ismail, M.Sc.; yang mantan Menteri Kehutanan di era Gusdur (1998-2000). Kekuatan Legislatif dan Eksekutif di kota Depok ini berada pada tangan PKS. Maka, menjadi suatu kemestian untuk mengejawantahkan “Bersih dan Peduli” dalam implementasi kebijakan-kebijakan publiknya; kususnya dalam mengatasi masalah sampah. Tekad pertama yang dipancang oleh Walikota Depok ini adalah menjadikan Kota Depok sebagai kota yang bersih sekarang kita tunggu hasilnya.

Mengelola sampah tidak hanya sekedar aspek teknis, tetapi multi-aspek; multi dimensional. Adakah kemampuan kader PKS mengelola sampah mulai dari dirinya sendiri, kemudian mengelola sampah pada tingkat rumah tangga, selanjutnya mengelola sampah di tengah masyarakat melalui kekuatan Legislatif dan Eksekutrif yang dimilikinya? Bila berhasil kita akan dapat mengatakan bahwa “kebersihan” benar telah menjadi salah satu parameter dari kualitas dan kesempurnaan keimanan dari seorang atau komunitas Muslim; khususnya kader-kader PKS.



Jalan Baru Hingga Pasar Agung Masyarakat Buang Sampah Sembarangan
DPRa PKS Abadijaya: sudah berungkali kegiatan sosial untuk membersihkan sampah dari mulai jalan baru hingga pasar agung Depok, dari program DPD, DPC hingga DPRa PKS, tidak cukup memberikan penyadaran terhadap masanyarakat sekitar.

coba kita lihat titik-titik sampah begitu banyak kita temukan dari yang berserakan hingga yang menggunung, sebenarnya sangat miris dan prihatin karena sampah-sampah tersebut berada di ruang terbuka. ketika dilakukan bakti sosial paling bertahan masanyarakat satu atau dua hari saja tidak membuang sampah didekat jalan raya. selebihnya seperti biasa saja.

Masyarakat sekitarnya sangat tidak peduli, dan sudah menjadi suatu kebiasaan buruk. solusi untuk mengurangi tumpukan-tumpukan sampah yaitu adanya pembatas jalan dan dijadikan taman jalan. sehingga akan mempersulit warga membuang sampah sembarangan.